PALEMBANG,KOMPAS.TV-Ketatnya persaingan usaha makanan, terutama bakso, pada masa pandemi korona, memunculkan sejumlah terobosan dan kreasi pengusahanya. <br /> <br />Di Palembang Sumatera Selatan, banyak muncul bakso Udang Galah atau dalam bahasa lokal disebut bakso Udang Satang. <br /> <br />Pedagang bakso udang galah atau satang, mulai menjamur di Palembang Sumatera Selatan. <br /> <br />Tak beda dengan bakso umumnya, bakso satang lebih pada menambahkan rasa sea food dari udang satang, sebagai pelengkap. <br /> <br />Untuk membuat bakso ini, tetap berbahan dasar daging sapi, tepung tapioka, garam, merica serta udang satangnya. <br /> <br />Bakso ini sederhana pengolahannya, daging sapi yang sudah dibersihkan, dicampur dengan bahan lainnya, lalu digiling hingga halus. <br /> <br />Kemudian udang galah dibalut dengan olahan dasar bakso yang sudah halus. <br /> <br />Setelah itu, udang satang yang sudah dibalut dengan olahan bakso tadi direbus selama 3 menit, atau hingga matang. <br /> <br />Kreasi ini muncul menurut pembuatnya, Yuniarti, karena masa pandemi covid 19, persangian usaha makan terutama bakso makin ketat. <br /> <br />Pecinta bakso mengaku, mulai bosan dengan bakso yang sudah ada saat ini. Bakso satang mampu memberikan rasa berbeda dari bakso biasanya, karena ada rasa sea food sekaligus dari udang galahnya. <br /> <br />Untuk menikmati bakso udang satang, pencita bakso akan mengelurakan uang 65 ribu rupiah per porsi. <br /> <br />Per hari, bakso satang dikedai ini mampu terjual 20 hingga 30 porsi. <br /> <br />#Korona #Kuliner #BaksoUdangSatang <br /> <br />
