JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah menargetkan penyuntikan pertama vaksin Covid-19 dilakukan akhir November 2020. <br /> <br />Vaksinasi Covid-19 akan dilakukan setelah kepastian keamanan dan kehalalan vaksin dikeluarkan pihak terkait yaitu BPOM dan MUI. <br /> <br />Kementerian Kesehatan berencana melakukan vaksinasi Covid-19 pada 160 juta penduduk Indonesia untuk mencapai kekebalan komunitas. <br /> <br />Kementerian Kesehatan menjelaskan, prioritas pembagian vaksin dibagi dalam enam kelompok. <br /> <br />Kelompok pertama yakni orang-orang yang berada di garda terdepan penanganan Covid-19 seperti tenaga medis dan tenaga kesehatan sebanyak 1,31 juta orang. <br /> <br />Kelompok kedua yakni orang-orang yang berkontak erat dengan pasien Covid-19 sebanyak 50 ribu orang. <br /> <br />Lalu kelompok ketiga yakni orang-orang yang bertugas di pelayanan publik sebanyak 715 ribu orang. <br /> <br />Selanjutnya kelompok keempat yakni masyarakat umum sebanyak 92,28 juta orang. <br /> <br />Kemudian kelompok kelima yakni para tenaga pendidik sebanyak 4,36 juta orang. <br /> <br />Dan terakhir kelompok keenam yakni para aparatur sipil negara dan anggota legislatif sebanyak 3,72 juta orang. <br /> <br />Presiden Joko Widodo meminta peluncuran vaksin Covid-19 tidak tergesa-gesa dilakukan agar tidak menimbulkan kegaduhan. <br /> <br />Presiden meminta jajarannya memperhatikan komunikasi publik secara baik agar tidak menimbulkan polemik di masyarakat. <br /> <br />Untuk memastikan kehalalan zat yang terkandung dalam vaksin Covid-19 Sinovac, Majelis Ulama Indonesia mengirimkan tim langsung ke Tiongkok. <br /> <br />Uji klinis vaksin Covid-19 di sejumlah negara termasuk Indonesia masih berlangsung. <br /> <br />Lebih dari 370 ribu orang di Indonesia terjangkit Covid-19 dengan tingkat kematian lebih dari 12.000 orang. <br /> <br />Meski berlomba dengan waktu, harapan publik keamanan vaksin tetap jadi prioritas demi memberi asa baru melawan pandemi Covid-19. <br /> <br />
