LOMBOK, KOMPAS.TV - Jajanan kulier serabi yang nikmat, tentu ada di sejumlah daerah, namun berbeda dengan serabi yang satu ini, namanya serabi laklak khas Lombok. <br /> <br />Serabi Laklak nan gurih ini adalah resep turun-temurun, yang tak lekang oleh waktu. Berjualan serabi khas Lombok ini juga bisa menjadi alternatif bisnis kuliner di masa pandemi Covid-19. <br /> <br />Serabi khas lombok ini, disebut dengan Serabi Laklak. <br /> <br />Kuliner yang bahan utamanya adalah tepung beras ini memiliki dua varian rasa, rasa gurih dengan toping santan kental di atasnya, dan rasa manis dengan toping gula aren. <br /> <br />Hampir sama dengan serabi pada umumnya, serabi laklak juga dimasak di atas tungku dan kayu bakar. <br /> <br />Lokasi penjualan serabi laklak ini berada di jalan majapahit, kota mataram. Dan selalu menjadi incaran para pencinta serabi. <br /> <br />Ialah Baiq Karmah dan sang suami yang telah mempertahankan dagangan serabi Laklak ini selama 1 tahun. <br /> <br />Dalam sehari, baiq bisa menghabiskan 7 kilogram tepung beras, dan mencetak 80 porsi serabi gurih dan manis. <br /> <br />Satu porsi berisi 8 serabi seharga 10 ribu rupiah. <br /> <br />Resep serabi laklak buatan baiq ini adalah resep turun-temurun dari neneknya di Kabupaten Lombok Timur. <br /> <br />Sang suami pun, setelah berhenti dari pekerjaannya di Kawasan Wisata Terawangan selama masa pandemi ini, turut membantu istrinya. <br /> <br />Bisnis kuliner di masa pandemi covid-19, adalah salah satu cara bangkit dari keterpurukan. <br /> <br />Kuliner serabi laklak adalah harapan kecil, yang bukan hanya membantu mereka yang kehilangan pekerjaan karena covid-19, tetapi juga menawarkan manis dan gurihnya jajanan bagi warga yang juga lebih banyak bekerja di rumah karena pandemi. <br /> <br />