JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyelenggaran ibadah umrah dalam masa pandemi covid-19 akan segera memasuki tahap ketiga pada 1 November 2020, di mana Pemerintah Arab Saudi akan mulai memberlakukan kapasitas jemaah sebanyak 100 persen. <br /> <br />Beberapa regulasi diubah untuk menjaga kelancaran ibadah umrah di tengah pandemi Corona salah satunya regulasi terkait usia. <br /> <br />Jumlah ini termasuk jemaah dari luar wilayah Saudi, dari negara-negara yang dinilai tidak berisiko secara kesehatan, kaitannya dengan pencegahan penularan Covid-19. <br /> <br />Saat ini, Pemerintah Indonesia masih menunggu pengumuman daftar negara yang diperbolehkan memberangkatkan jemaahnya dari Pemerintah Arab Saudi. <br /> <br />Meski demikian, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, seperti dikutip kompas.com, Oman Fahurahman, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skema perlindungan pelayaan, dan pembinaan, jika jemaah Indonesia diizinkan berangkat umrah. <br /> <br />Adapun, kriteria persyaratan jemaah umrah pada masa pandemi Covid-19 di antaranya, berusia antara 18-65 tahun, tidak memiliki penyakit penyerta, menandatangani surat pernyataan tidak akan menuntut atas risiko yang timbul akibat Covid-19, dan bukti bebas covid-19 dibuktikan dengan hasil swab. <br /> <br />Selain itu, jemaah juga wajib mematuhi protokol kesehatan, perlu dikarantina 3 hari di tempat yang disetujui pemerintah, serta dianjurkan berangkat dengan penerbangan langsung atau 1 kali transit dengan pemberangkatan dan pemulangan jemaah melalui bandara internasional. <br /> <br />Sebelumnya, Komisi VIII DPR meminta pemerintah berupaya kuat agar Indonesia bisa masuk daftar negara yang bisa mengirimkan jemaahnya untuk umrah di tahap ketiga 1 November mendatang. <br /> <br />Pemerintah Arab Saudi telah membuka kembali pelaksanaan Ibadah Umrah secara bertahap mulai 4 Oktober 2020. Untuk tahap 1, pembatasan kapasitas jemaah maksimal ribu orang, tahap 2 sebanyak 15 ribu jemaah, dan tahap 3 yang akan dimulai pada 1 November 2020 dengan kuota 100 persen bagi jemaah luar Saudi, dari negara yang dinilai tak berisiko secara kesehatan. <br /> <br />