Surprise Me!

Birokrasi Ruwet di Dukcapil Surabaya, Seorang Ibu Urus Akta Kematian Sampai Jakarta

2020-10-27 1 Dailymotion

SURABAYA, KOMPAS.TV - Yaidah warga Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, harus berjuang untuk mendapatkan akta kematian putra bungsunya hingga ke Kantor Direktorat Catatan Sipil Jakarta. <br /> <br />Yaidah menuturkan upaya mengurus akta kematian di kelurahan hingga dispendukcapil surabaya tak kunjung selesai. <br /> <br />Petugas bukannya memberi solusi, Yaidah merasakan dirinya tak mendapatkan kepastian kapan akta kematian putranya bisa selesai, padahal akta tersebut dibutuhkan untuk mengurus klaim asuransi yang memiliki tenggat waktu. <br /> <br />"Ini akta kematian sudah saya tulis bu, tapi nggak bisa jadi bu, nggak bisa diakses. Loh kenapa, karena nama ibu ada tanda petiknya," tutur Yaidah. <br /> <br />Tiba di Jakarta menggunakan kereta, Yaidah harus menggunakan ojek daring menuju alamat Kemendagri Jakarta. <br /> <br />Setelah tiba di Kantor Direktorat Catatan Sipil, Yaidah kembali harus menjelaskan pada petugas akta kematian yang ia urus meski akhirnya bisa diperoleh dan dikrim melalui ponsel. <br /> <br />Sistem administrasi yang selama ini dijalankan secara online ditujukan untuk memutus birokrasi ternyata tak didapatkan Yaidah. <br /> <br />Jika pelayanan diberikan dengan semestinya, Yaidah tentu tak perlu menghabiskan waktu dan biaya hingga ke ibu kota. <br /> <br />Terkait dengan pengurusan akta kematian warga Kota Surabaya hingga ke Jakarta, Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Surabaya menyatakan hal ini disebabkan karena adanya kesalahan komunikasi. <br /> <br />Kepala Dinas Dukcapil Surabaya Agus Imam sonhaji menyatakan telah melakukan klarifikasi kepada stafnya soal pelayanan terhadap ibu Yaidah. <br /> <br />

Buy Now on CodeCanyon