BALI, KOMPAS.TV - Di tengah masa pandemi seperti sekarang, inovasi dan adaptasi dengan situasi terkini, menjadi salah satu kunci agar usaha dan bisnis bisa tetap bertahan. <br /> <br />Seperti yang dilakukan usaha kerajinan bambu di Desa Belega Blahbatuh, Gianyar, Bali, yang mampu bertahan dan berkembang di masa pandemi saat ini. <br /> <br />Salah satu sentra produksi kerajinan bambu, di Desa Belega Blahbatuh, Gianyar, Bali, menjadi salah satu usaha yang terus berupaya bertahan di masa pandemi covid-19 saat ini. <br /> <br />Tetap berinovasi serta mengikuti perkembangan dan teknologi, menjadi kunci usaha kerajinan bambu ini tetap bertahan dan terus berkembang. <br /> <br />Ni Made Dadilah, sang kreator di balik kesuksesan usaha pembuatan kerajinan dan furniture dari bambu ini. <br /> <br />Dalam usahanya, Ni Made Dadi menekankan ketelitian khusus untuk mendapat kualitas bambu yang terbaik. <br /> <br />Selain penentuan usia bambu, sebelum dirakit, bambu yang baru datang di cuci terlebih dahulu, lalu melewati proses penjemuran dan pengawetan agar tidak mudah rusak. <br /> <br />Dari usaha yang ia dirikan sejak 1989 ini, Made Dadi mampu menyerap sedikitnya 20 orang pekerja dari warga sekitar rumahnya . <br /> <br />Selain di dalam negeri, hasil kerajinan bambu Made Dadi telah mampu menembus pasar mancanegara, baik negara-negara di Asia, Eropa, hingga Amerika Serikat. <br /> <br />Made Dadi pun berharap usahanya bisa terus berkembang dan bisa memberikan nilai ekonomis bagi para pekerjanya . <br /> <br /> <br />
