JAKARTA, KOMPAS.TV Penyerangan 3 orang di salah satu gereja di Prancis menyorot perhatian dunia. <br />Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menyampaikan dukungan terhadap Prancis. <br />Aksi penusukandi kota Nice disebut Trump sebagai 'serangan teroris Islam radikal'. <br /> <br /> <br />"Hati kami bersama rakyat Prancis. Amerika berdiri bersama sekutu tertua kami dalam pertempuran ini," ucap Trump via pernyataan via akun Twitter-nya, Jumat (30/10/2020). <br />"Serangan teroris Islam Radikal ini harus segera dihentikan. Tidak ada negara, Prancis atau yang lain, yang dapat bertahan lama dengan itu!" tegas Trump. <br /> <br /> <br />Sebelumnya seorang imigran Tunisia bernama Brahim Aouissaoui menyerang Gereja Notre Dame di Nice. <br />Penyerangan brutal terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica di Nice, Prancis bagian selatan, pada Kamis (29/10) waktu setempat. <br />Dalam serangan itu, Aouissaoui menggorok leher penjaga Gereja, memenggal kepala seorang perempuan berusia 60 tahun dan melukai hingga parah seorang perempuan berusia 44 tahun hingga meninggal. <br /> <br /> <br />