JAKARTA, KOMPAS.TV - Libur panjang akhir Oktober ini dimanfaatkan sejumlah warga untuk bepergian ke keluar kota atau ke tempat wisata. <br /> <br />Pergerakan warga ini dikhawatirkan akan berdampak pada kenaikan kasus positif corona secara nasional. <br /> <br />Satgas penanganan Covid-19 tak henti menyerukan agar masyarakat menjauhi keramaian. <br /> <br />Pemda juga diminta terus mengawasi tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan. <br /> <br />Untuk mencegah penyebaran Covid-19 saat liburan panjang, Pemerintah Kabupaten Bandung barat meminta wisatawan yang mempunyai gejala sakit jangan berwisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. <br /> <br />Bupati Bandung Barat, Aa Umbara memastikan seluruh tempat wisata di kawasan Lembang harus menjalani protokol kesehatan secara ketat. <br /> <br />Sementara di kawasan puncak Bogor, Dinas Kesehatan setempat menggelar tes cepat. Hasilnya, 12 orang dinyatakan reaktif. <br /> <br />Total dalam tiga hari terakhir sudah ada 64 orang yang dinyatakan reaktif. <br /> <br />Di Semarang, Jawa Tengah, masih banyak wisatawan yang tidak taat protokol kesehatan. <br /> <br />Mereka terlihat berkerumun dan tidak memakai masker dengan benar. <br /> <br />Mereka beralasan tak nyaman jika memakai masker. <br /> <br />Berkaca pada libur panjang Idul Fitri dan libur hari kemerdekaan terjadi kenaikan kasus positif di tingkat nasional. <br /> <br />Pada libur Idul Fitri, kasus kumulatif harian dan mingguan naik sebesar 69-93 persen dalam rentang waktu 10-14 hari. <br /> <br />Sementara pada libur kemerdekaan, kasus kumulatif harian dan mingguan naik sebesar 58-118 persen dengan rentang waktu 10-14 hari. <br /> <br />Antisipasi dan pengawasan protokol kesehatan menjadi kunci saat libur panjang. <br /> <br />Hal ini penting agar lonjakan klaster corona usai libur panjang tidak terulang kembali. <br /> <br />