JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemilihan Presiden Amerika Serikat memasuki babak akhir. <br /> <br />Jelang penghitungan suara, dua calon Presiden masih memanfaatkan hari terakhir untuk berkampanye. <br /> <br />Donald Trump sebagai capres petahana dari Partai Republik berkampanye hingga ke 5 negara bagian. <br /> <br />Seolah tak mau kalah, penantangnya Joe Biden dari Partai Demokrat ingin memastikan bahwa Pennsylvania akan menjadi biru. <br /> <br />Suasana jelang penghitungan akhir suara dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat semakin memanas. <br /> <br />Dua kandidat Presiden Amerika Serikat, Petahana Donald Trump dan penantangnya Joe Biden sama-sama ingin memastikan kemenangannya di negara bagian yang memang menjadi titik penting dalam penghitungan suara. <br /> <br />Pilpres AS kali ini tercatat dalam sejarah modern sebagai pilpres tersengit dan turut menciptakan polarisasi kuat di masyarakat Amerika sendiri. <br /> <br />Partisipasi pemilih pun meningkat dan sudah tercatat menembus angka 97 juta pemilih di tahapan early voting atau pemungutan suara dini via pos. <br /> <br />Dari hasil survei posisi Joe Biden diprediksi unggul dari petahana Donald Trump. <br /> <br />Lalu apa pengaruhnya kepemimpinan Amerika Serikat bagi dunia maupun Indonesia? <br /> <br />Apa dampaknya bila Trump kembali berkuasa dan juga sebaliknya bila Joe Biden sebagai nahkoda negeri paman sam? <br /> <br />Kita bahas bersama Makarim Wibisono, Pengamat Politik Luar Negeri yang juga mantan Duta Besar RI untuk PBB, lalu Dinna Prapto Raharja Pengamat Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara. <br /> <br /> <br /> <br /> <br />