JAKARTA, KOMPAS.TV - Resesi tampaknya tidak akan bisa lagi dihindari Indonesia. <br /> <br />Hal ini dipastikan setelah Presiden Joko Widodo memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III masih minus. <br /> <br />Jokowi memprediksi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III ada di angka -3% lebih. <br /> <br />Namun ia mengklaim kondisi ini masih jauh lebih baik jika dibandingkan negara lain. <br /> <br />Ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance, INDEF, Enny Sri Hartati memandang ekonomi negara yang tumbuh di masa pandemi adalah sesuatu yang normal. <br /> <br />Tapi hal yang paling penting menurutnya, pemerintah bisa mengendalikan agar kontraksi ekonomi di masa pandemi tidak semakin memburuk. <br /> <br />Untuk kuartal IV 2020, Presiden Jokowi telah meminta seluruh kementerian untuk menggenjot belanja. <br /> <br />Hal itu untuk mendorong permintaan masyarakat sehingga konsumsi rumah tangga bisa membaik pada akhir tahun. <br /> <br />Pemerintah tak ingin terlalu mempersoalkan istilah teknis resesi tapi ingin fokus pada upaya dan implementasi kebijakan ekonomi menghadapi resesi. Lalu apa saja upayanya? <br /> <br />Kami membahas hal ini bersama staf khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo. Serta pengamat ekonomi dari Universitas Paramadina, Firmanzah. <br /> <br /> <br /> <br />