PALEMBANG, KOMPAS.TV - Sumatera Selatan memperpanjang status Siaga Darurat Kebakaran Hutan Dan Lahan hingga 30 November 2020, karena masih terjadinya kebakaran. <br /> <br />Personil dan peralatan pemadaman masih disiagakan khususnya di desa rawan karhutla. <br /> <br />Meski sudah memasuki musim hujan, kebakaran masih teradi di Sumatera Selatan, yang sporadis. <br /> <br />Hal ini membuat status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi ini diperpanjang hingga 30 November 2020. <br /> <br />Satgas karhutla Sumsel, masih menyiagakan lebih dari 7 ribu personel dari BPBD Provinsi dan Daerah, TNI, Manggala Agni, kelompok tani dan masyarakat peduli api, di lokasi rawan kebakaran. <br /> <br />Dua unit helikopter juga masih disiagakan untuk melakukan waterbombing. <br /> <br />Data BPBD Sumatera Selatan menyebutkan, sepanjang tahun 2020 hingga awal November luas lahan terbakar di Sumsel mencapai 268,6 hektar. <br /> <br />Sistem informasi deteksi dini pengendalian karhutla kementerian LHK mencatat, luas kebakaran di Sumsel mencapai 894 hektar. <br /> <br />Namun kasus kebakaran relatif lebih rendah, karena terbantu musim hujan yang mulai lebih awal dan di atas normal. <br /> <br />Sejak Juni lalu, Satgas Karhutla Sumatera Selatan sudah melakukan operasi darat dan udara. Dengan sosialisasi ke 158 desa rawan karhutla untuk pencegahan, serta patroli gabungan dan pemadaman. <br /> <br />Sementara subsatgas udara melakukan modifikasi cuaca, dengan menyemai 77 ton garam, selain patroli udara dan waterbombing lebih dari 44 juta liter air. <br /> <br />#Karhutla #Satgas #Sumsel <br /> <br />
