BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Calon Gubernur Kalimantan Selatan Nomor Urut 2, Denny Indrayana, selasa malam (3/11/2020) mendatangi Sentra Gakkumdu di Sekretariat Bawaslu Kalimantan Selatan. <br /> <br />Denny menyampaikan laporan peristiwa dugaan pelanggaran UU pilkada yang diduga dilakukan Calon Gubernur Petahana Nomor Urut 1, Sahbirin Noor. <br /> <br />Mantan Wamenkumham RI tersebut menyatakan total 107 peristiwa dugaan pelanggaran yang dilaporkan. <br /> <br />Meski tak merincikan sepenuhnya, Ia menunjukkan sejumlah bukti dugaan pelanggaran berupa sekantong beras dan bakul bertuliskan nama dan citra diri petahana yang diduga menjadi indikasi penyalahgunaan. <br /> <br />Denny menyebut dugaan pelanggaran yang dilaporkan terjadi di 13 kabupaten kota secara terstruktur, sistematis dan massif. <br /> <br />"Kami temukan pelanggarannya lengkap tidak ada tersisa, itu sebabnya peristiwanya jadi sangat banyak mencapai 107 pelanggaran," ucap Denny indrayana. <br /> <br />"Modusnya klasik, pembagian bansos yang menyimpang, rawan dilakukan di masa pandemi," ucap Denny sedikit membocorkan dugaan kasus yang dimaksud. <br /> <br />Ketua Tim Pemenangan Cagub Sahbirin Noor, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda menyatakan siap menghadapi laporan dan taat prosedur serta mekanisme yang berlaku. <br /> <br />"kami akan hadapi, sekaligus mengingatkan kepada pelapor agar jangan menjadikan arena pilgub ini sebagai ajang "mempertontonkan arogansi" berkedok penegakan hukum kepemiluan," terang Rifqi. <br /> <br />Bagi kami di tim, kami akan taat pada prosedur dan mekanisme yang berlaku. Tetapi, kami tak mau, publik dan pendukung kami merasa dilecehkan dan dipermainkan dan menyulut emosi mereka," tambahnya. <br /> <br />Denny indrayana menegaskan laporan yang dilayangkan telah melalui proses riset yang serius. <br /> <br />Ia juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika ditemukan dugaan pelanggaran dalam Pilkada Kalsel 2020. <br /> <br />
