KOMPAS.TV - Pasca peningkatan status vulkanik Gunung Merapi dari wasapada menjadi siaga, tim reaksi cepat BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta bersama warga melakukan antisipasi salah satunya dengan kegiatan Ronda Merapi. <br /> <br />Ronda Merapi disiapkan di 3 posko di daerah Sleman Yogyakarta, petugas bersama warga melakukan pantauan langsung ke zona bahaya erupsi dan juga mempunyai tugas menyalurkan informasi jika terjadi erupsi, sejumlah tenda pengungsian juga telah disediakan. <br /> <br />Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta telah meluaskan wilayah zona bahaya dari radius 3 kilometer menjadi 5 kilometer dari puncak. <br /> <br />Dalam zona bahaya itu, terdapat ribuan warga yang berdomisili di 13 desa baik di Jawa Tengah maupun Yogyakarta. <br /> <br />Adapun warga 2 desa di lereng gunung merapi wilayah Magelang, Jawa Tengah, mulai diungsikan hari ini (06/11/2020) <br /> <br />Tindakan ini mengantisipasi status siaga gunung merapi. <br /> <br />Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah melakukan evakuasi terhadap warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi. <br /> <br />Evakuasi difokuskan dari desa atau dusun yang berada dalam radius zona bahaya 5 kilometer dari Puncak Gunung Merapi. <br /> <br />Jumlah warga yang dievakuasi sebanyak 199 orang dari 2 desa, yang terdiri dari kaum lansia, ibu hamil dan menyusui, serta orang dengan kebutuhan khusus. <br /> <br />Pemerintah kabupaten sleman mulai menyiapkan sejumlah barak pengungsi. Salah satunya di Balai Desa Glagaharjo di Kecamatan Cangkringan. <br /> <br />Ruang serba guna dengan kapasitas 300 orang, nantinya akan dijadikan barak pengungsi untuk maksimal 150 orang. <br /> <br />Sejumlah protokol kesehatan juga disiapkan agar pengungsian tidak menjadi klaster penulara corona yang baru. <br /> <br />Untuk membahas lebih jauh terkait naiknya status Gunung Merapi menjadi siaga, simak penjelasan Anggota Komisi Lingkungan dan Kebencanaan Dewan Riset Nasional, Surono. <br /> <br />