SUBANG, KOMPAS.TV - Muhammad Ghifari Akbar, pemulung yang viral di media sosial beberapa waktu lalu cukup menyita perhatian wakil ketua komisi empat DPR RI Dedi Mulyadi. <br /> <br />Mantan Bupati Purwakarta yang biasa dipanggil Kang Dedi itu mengundang akbar bersama orangtuanya ke kediamannya di Subang, Jawa Barat, Jumat Malam. <br /> <br />Akbar menceritakan seluruh kisah hidupnya yang penuh liku dan penuh perjuangan. <br /> <br />Selain putus sekolah sejak kelas empat sekolah dasar, remaja enam belas tahun ini juga ditinggal pergi ibunya sejak usia masih delapan bulan. <br /> <br />Setelah mendengar kisah Akbar yang cukup mengharukan, Kang Dedi pun berniat membantu mewujudkan cita-cita remaja asal kampung Sodong, Muara Sanding, Kabupaten Garut. <br /> <br />Karena Akbar bercita-cita ingin mendirikan pesantren maka Dedi akan memberikan tempat untuk Akbar mengajar mengaji kepada anak-anak di sekitar kampung di Subang. <br /> <br />Sementara memperdalam ilmu agamanya, Akbar akan dicarikan guru atau ustadz untuk mengajar kitab-kitab kuning kepada Akbar. <br /> <br />Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kualifikasi keilmuan Akbar. <br /> <br />Dedi juga akan mempercayakan pengelolaan bank sampah di tempatnya kepada Akbar. <br /> <br />Bahkan remaja yang sudah jadi pemulung sejak kecil itu akan diangkat menjadi direktur bank sampah. <br /> <br />Hal ini dilakukan karena pekerjaan itu sesuai dengan profesi yang digeluti Akbar selama ini. Terlebih, Dedi juga memiliki bank sampah di daerah tersebut yang membutuhkan orang yang kompeten untuk pengelolaannya. <br /> <br />Dengan mengikutsertakannya ke dalam sistem pendidikan akademis dan kultural diharapkan Akbar bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. <br /> <br />Yakni agar Akbar membekali diri untuk menjalani hidup yang lebih baik. <br /> <br />
