YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Aktivitas vulkanik gunung merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta masih terus terjadi hingga Sabtu (7/11/2020). <br /> <br />Sementara itu sebagian jalur evakuasi warga di lereng gunung merapi terpantau rusak. <br /> <br />Sabtu siang, aktivitas gunung merapi tampak jelas terlihat hingga ke puncak gunung. <br /> <br />Di daerah kuba lava terlihat asap sulfatara mengepul tipis, hal ini menunjukkan adanya aktivitas vulkanik yang terjadi di perut gunung merapi. <br /> <br />Berdasarkan laporan terbaru dari BPPTKG Yogyakarta, gunung merapi mengeluarkan hembusan sebanyak 16 kali dengan guguran 8 kali dan gempa vulkanik dangkal 10 kali. <br /> <br />Sementara jalur evakuasi di Desa Tlogowatu hingga ke Desa Tegalmulyo, Klaten, Jawa Tengah, rusak parah. <br /> <br />Jalur ini digunakan warga untuk menuju barak pengungsian paling bawah yaitu di Desa Karangnongko yang jaraknya sekitar 20 kilometer. <br /> <br />Apabila status merapi semakin berbahaya, warga harus mengungsi ke titik aman yaitu di barak Desa Karangnongko. <br /> <br />Rusaknya jalur ini dikhawatirkan bisa menghambat jalannya evakuasi warga. <br /> <br />Sementara itu sebagian jalur evakuasi warga lereng merapi di Kabupaten Sleman terpantau rusak. <br /> <br />Di kecamatan Cangkringan, kerusakan jalan terjadi di sebagian wilayah Desa Glagaharjo khususnya jalan yang menghubungkan Dusun Banjarsari dan Srunen. <br /> <br />Di tempat ini jalan rusak diperkirakan mencapai 2 kilometer. <br /> <br />