PALEMBANG, KOMPAS.TV - Sempat terpuruk akibat terdampak pandemi covid-19, kini usaha lemari ukiran khas Palembang mencoba bangkit. <br /> <br />Guna meningkatkan penjualan saat pandemi, pengusaha lemari ukiran khas Palembang menyiasatinya dengan menjual lemari ukiran secara daring. <br /> <br />Usaha lemari ukiran khas palembang, menjadi salah satu sektor usaha yang terdampak pandemi Covid-19. <br /> <br />Sejak awal pandemi pada bulan Maret yang lalu, penjualan lemari ukiran khas palembang mengalami penurunan hingga 40 persen. <br /> <br />Jika sebelumnya pengusaha lemari ukiran khas palembang bisa menjual 30 unit perbulannya, kini di masa pandemi mereka hanya mampu menjual sekitar 15 unit per bulan. <br /> <br />Untuk menyiasati penurunan penjualan di tengah pandemi, pengusaha lemari ukiran khas palembang terpaksa menjual produknya secara daring. <br /> <br />Strategi ini pun menunjukkan tren positif dengan adanya peningkatan penjualan. <br /> <br />Jika selama ini pengusaha lemari ukiran khas palembang hanya melayani pemesanan dari dalam kota, maka kini mereka juga menerima pesanan dari luar Kota Palembang. <br /> <br />Satu unit lemari ukiran khas Palembang ini, dijual dengan harga mulai dari 2,5 juta rupiah hingga 8 juta rupiah, tergantung dari kerumitan ukiran lemari. <br /> <br />