JAKARTA, KOMPAS.TV - Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Refly Harun menyebut ada tiga alasan Gatot Nurmantyo tak hadir dalam penganugerahan Bintang Mahaputera dair Presiden Jokowi, Rabu (11/11/2020). <br /> <br />Bukan hanya soal protokol kesehatan di Istana Negara yang dimaksudkan, namun Gatot melalui Refly menyatakan jika banyak prajurit TNI yang masih berjuang di tengah pandemic Covid-19. <br /> <br />"Para prajurit yang juga memang mantan anak buah dia dan lain sebagainya berjuang di medan lain," tutur Refly. <br /> <br />Meski Gatot menilai jika Presiden memiliki hak untuk memberikan penghargaan, namun menurut Gatot, hal ini tak lazim apalagi diberikan di bulan November. <br /> <br />"Biasanya kan bulan November untuk penganugerahan gelar pahlawan saja. Tapi untuk gelar Bintang Mahaputera menjelang 17 Agustus. <br /> <br />Melalui Refly, Gatot menyampaikan ada tugas dari negara dari Presiden Jokowi yang belum terselesaikan. <br /> <br />"Tapi untuk alasan ketiga ini, dia wanti-wanti itu rahasia katanya walaupun dia ceritakan juga kepada saya. Tapi karena pesan dia jangan disampaikan, biar Aiman dan lainnya penasaran," kata Refly. <br /> <br />Refly mengatakan alasan ketiga inilah yang membuat Gatot memutuskan tak hadir ke Istana Negara. <br /> <br />Tugas ini, disebut Refly ketika ia masih menjadi Panglima TNI. <br /> <br />Mantan Panglima TNI masa bakti 2015 -2017, Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo hari ini tidak hadir dalam penganugerahan Bintang Mahaputera dari Presiden Joko Widodo. <br /> <br />Walau tidak menghadiri pemberian tanda kehormatan pemerintah menyatakan tetap memberikan kepada Gatot. <br /> <br />Simak pembahasannya lebih lengkap bersama salah satu Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Refly Harun, dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ade Irfan Pulungan. <br /> <br />