JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah terus menguat, rupiah akhirnya mengalami pelemahan terhadap dollar AS pada penutupan pasar spot, pada Rabu (11/11/2020). <br /> <br />Melansir Bloomberg, rupiah ditutup melemah 28 poin (0,2 persen) pada level Rp 14.085 per dollar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus menguat sejak awal November ini. <br /> <br />Pada 2 November, rupiah masih berada di posisi RP 14.640 per dollar AS. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, sentimen positif di AS mendorong penguatan indeks dollar karena harapan paket stimulus meningkat. <br /> <br />Program stimulus keuangan cenderung mendevaluasi dollar dan mendukung logam mulia. Kenaikan jumlah kasus Covid-19 di AS juga mendorong perusahaan pembuat vaksin bekerja lebih gencar. <br /> <br />Vaksin produksi Pfizer menunjukkan keberhasilan 90 persen dalam melawan virus Covid-19, hal ini meyakinkan investor, vaksin akan segera rilis ke publik. <br /> <br />Hasil awal yang positif untuk vaksin Covid -19, membuat investor menyadari masih ada cara untuk melakukan taking profit sebelum vaksin tersebut memenuhi semua persyaratan untuk dirilis ke publik. <br /> <br />Namun, ada masalah logistik dalam mendistribusikannya karena vaksin sensitif terhadap suhu," jelas dia. <br /> <br />Sementara sentimen internal, pemulihan ekonomi sudah didepan mata walaupun butuh waktu 3. <br /> <br />Di sisi lain, rencana pendistribusian vaksin menjadi sentimen positif. Sementara itu, di pasar keuangan, kondisi pandemi Covid-19 membuat investor panik, dan menyebabkan aliran modal keluar (capital outflows) yang besar dan melemahkan nilai mata uang garuda. <br /> <br /> <br />
