SEMARANG, KOMPAS.TV - Masa pandemi corona menjadi masalah tersendiri bagi Sigit Puji Restiono, Warga Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. <br /> <br />Sebagai tulang punggung perekonomian keluarga yang setiap hari harus mencukupi berbagai kebutuhan hidup anak- anak dan istri di rumah tak lantas membuat Sigit Puji Restiono pasrah. <br /> <br />Ia terus memutar otak untuk mencari jalan keluar dan selama dua bulan ini mencoba merintis usaha membuat kerajinan hiasan lampu. <br /> <br />Ide pembuatan kerajinan lampu hias ini muncul saat melihat potongan- potongan pipa paralon. <br /> <br />Melalui ketekunan serta kemauannya, pipa- pipa paralon yang semula tak termanfaatkan tersebut bisa menjadi kerajinan tangan yang menarik bernilai seni. <br /> <br />Hingga saat ini beragam bentuk serta model lampu hias dari bahan pipa paralon sudah dihasilkannya. <br /> <br />Mulai dari yang bercorak kaligrafi, berbagai karakter kartun populer hingga berbagai model. <br /> <br />Untuk pemasaran hasil karyanya masih dilakukan dengan cara menawarkan kepada tetangga, teman serta beberapa pengusaha hotel di kawasan wisata bandungan. <br /> <br />Kini hasil kerajinan tangannya tidak hanya warga sekitar Bandungan saja. Namun peminatnya juga ada yang berasal dari luar daerah, seperti para pemilik cafe di Yogyakarta, Solo, Kudus dan Semarang. <br /> <br />Untuk harga satu set lampu dijual dengan harga berkisar 100.000 ribu hingga 250.000. <br /> <br />