LEBAK, KOMPAS.TV - Para penghasil madu asal Lebak, Banten, mengaku terpukul dengan terbongkarnya sindikat pembuatan madu palsu yang diedarkan di Banten. <br /> <br />Para penghasil madu asal Lebak mengaku, kasus tersebut mau tidak mau berpengaruh terhadap kepercayaan pembeli atas madu yang berasal dari Banten. <br /> <br />Meski begitu, mereka juga berterima kasih kepada polisi yang sudah membongkar kasus madu palsu tersebut, demi melindungi konsumen. <br /> <br />Madu palsu, yang berakibat kematian bagi penggunanya ditemukan, petugas direktorat reserse kriminal khusus Polda Banten. Temuan madu palsu ini langsung menjadi sorotan Dinas Kesehatan Banten. <br /> <br />Madu khas Baduy, Banten, yang dipalsukan, ditemukan polisi diproduksi di wilayah Joglo, Jakarta Barat. <br /> <br />Madu palsu itu kemudian diedarkan di wilayah Jakarta dan Banten. <br /> <br />Hasil penyelidikan sementara, cairan manis tanpa ada kandungan madu itu, diproduksi oleh tiga orang tersangka selama sebelas bulan terakhir. <br /> <br />Dinas kesehatan Provinsi Banten, bahkan menyebut madu palsu yang ditemukan kepolisian Banten dapat menyebabkan kematian. <br /> <br />Selain tak higienis, madu palsu juga dapat menyebabkan penyakit hibolik dan keracunan. <br /> <br />Dinas kesehatan provinsi banten menyebut, tidak memiliki otoritas untuk melakukan pengawasan peredaran pangan ilegal. <br /> <br />Sehingga tak dapat mengawasi peredaran madu palsu yang sudah dijual dan diproduksi selama satu tahun. <br /> <br /> <br /> <br />
