MALANG-KOMPAS.TV- Viral di media sosial Facebook , warga yang membuka jalan tembus untuk memecah kemacetan akibat pembangunan "Kayutangan Heritage". <br /> <br />Akhirnya jalan tersebut ditutup oleh pemilik lahan, Rabu (18/11/2020). <br /> <br />Polemik bermula saat salah satu warganet membagikan sebuah video jalan alternatif dan ditarik biaya. <br /> <br />Beragam komentar pun muncul mulai dari yang mendukung hingga menyayangkan. <br /> <br />Melihat polemik di media sosial, pemilik lahan, Yudianto, akhirnya menutup jalan tersebut. <br /> <br />Yudianto juga membantah adanya penarikan uang kepada warga yang melintas di lahannya. <br /> <br />Dirinya bahkan harus menjebol tembok dan merobohkan sebuah bangunan untuk membuat jalan tersebut. <br /> <br />"Untuk sementara kita tutup dulu sampai kita mendapat persetujuan atau komentar masyarakat yang positif baru kita buka. Sebenarnya masyarakat ini butuh atau tidak" kata Yudianto. <br /> <br />Sementara itu, penutupan jalur ini sangat disayangkan oleh warga. <br /> <br />Beberapa warga yang tidak mengetahui penutupan jalan ini harus berputar arah dan mencari jalan yang lebih jauh. <br /> <br />"Mau ke rumah sakit Saiful Anwar, dari Oro Oro Dowo, kemarin ada informasi bisa lewat sini tapi sekarang ditutup" kata Puji. <br /> <br />Senada dengan warga, pihak Kepolisian juga mengaku jalan tembusan ini cukup membantu memecah kemacetan. <br /> <br />Namun penutupan jalur ini merupakan kewenanangan dari pemilik lahan. <br /> <br />"Kalau dari kami, memecah kepadatan di Splindid dan Sukarno Hatta, saya berterima kasih sebagian masyarakat bisa lewat sini" terang Kanit Turjawali Polresta Malang Kota Iptu M Syaikhu. <br /> <br />Seperti diberitakan sebelumnya, akses menuju kawasan jalan Basuki Rahmat ditutup sementara untuk mengoptimalkan pembangunan proyek "Kayutangan Heritage". <br /> <br />#jalantembusan #kayutanganheritage <br /> <br />
