BANTEN, KOMPAS.TV - Varietas jagung ungu atau dalam bahasa Spanyol dikenal dengan nama Maiz Moradi, belum banyak dikembangkan di Indonesia. <br /> <br />Namun melihat potensinya sebagai pangan alternatif, seorang petani di Cilegon, Banten membudidayakan jagung ungu dan meraup untuk yang tidak sedikit. <br /> <br />Dari tanam hingga panen 65 hari, 1 hektar lahan bisa menghasilkan 6 ton jagung ungu. <br /> <br />Permintaan pasarnya pun cukup tinggi. <br /> <br />Ahmad dan teman-temannya bahkan kewalahan memenuhi pesanan. <br /> <br />Harga 1 KG jagung ungu juga lebih 3 kali lipat dari jagung biasa. <br /> <br />Di Cilegon, terdapat kelurahan yang membudidayakan jagung ungu. <br /> <br />Agar lebih banyak petani yang mengembangkan dan memenuhi kebutuhan pasar akan jagung jenis ini, para petani mengharapkan bantuan bibir. <br /> <br />Para petani meyakini karena kandungan gizinya, permintaan jagung ungu meningkat tajam di masa pandemi covid-19. <br /> <br />Pertanian varietas jagung ini pun berpotensi dikembangkan sebagai upaya mendorong ketahanan pangan serta kemandirian ekonomi masyarakat. <br /> <br />
