MALANG-KOMPAS.TV- Berbicara tentang payung kertas tradisional di Kota Malang, pasti akan tertuju pada satu nama yaitu mbah Rasimun. <br /> <br />Di usianya yang mendekati satu abad, mbah Rasimun, sang maestro payung tetap bergelut dengan seni payung tradisional dan tak segan berbagi ilmu kepada generasi penerusnya. <br /> <br />Bertempat di gedung Dewan Kesenian Malang, maestro payung ini dengan sabar membagikan ilmunya kepada sekelompok ibu ibu dan remaja putri tentang cara membuat payung "muto". <br /> <br />Kini mbah Rasimun adalah satu satunya pengrajin payung "muto" yang tersisa. <br /> <br />Dirinya mengaku, generasi muda saat ini kurang tertarik dengan kerajinan payung kertas ini. <br /> <br />Mbah Rasimun juga mengakui proses membuat payung ini cukup rumit dan lama. <br /> <br />"Jadi..anak muda sekarang itu ga ada yang mau, sulit payung itu, tidak berat tapi sulit kebanyakan kerjaan" tutur mbah Rasimun. <br /> <br />Dengan pelatihan dan pameran seperti ini, diharapkan generasi muda tertarik untuk mengenal dan belajar tentang payung kertas tradisional agar kerajinan ini tidak punah. <br /> <br />#payungkertas #payungmuto <br /> <br />
