LONDON, KOMPAS.TV - Bukan pemandangan biasa, jika di kawasan Oxford Circus di London, Inggris hanya dilewati kurang lebih 10 orang saja. <br /> <br />Karena hari biasanya kawasan ini dipenuhi ratusan ribu orang, dari warga sekitar hingga turis mancanegara. <br /> <br />Sejak pandemi corona, kawasan ini sepi, dan tidak banyak orang keluar rumah. <br /> <br />Karena London dan seluruh Inggris sama seperti berbagai kota dan negara di dunia memberlakukan lockdown. <br /> <br />Tidak hanya di London, pemandangan sepi karena lockdown juga terjadi di negara lain seperti India, Amerika. <br /> <br />Misalnya di India terdapat 1,3 miliar penduduk, mereka pun diwajibkan untuk tinggal di rumah. <br /> <br />Dibandingkan dengan Amerika yang kira-kira berpenduduk 300 juta orang, di sana tidak semuanya mengalami "lockdown". <br /> <br />Berbagai negara memberlakukan hal yang berbeda, seperti Yordania di Timur Tengah memberlakukan kondisi paling ketat, bahkan keluar rumah hanya untuk mengajak binatang peliharaan berjalan dilarang. <br /> <br />Di Singapura pemerintah mengawasi pergerakan penduduk dengan cara mengikuti telepon genggam mereka, hal ini membuat pegiat hak asasi manusia keberatan. <br /> <br />Penyebaran virus corona ke ratusan negara di dunia, memaksa setiap individu mematuhi protokol kesehatan, agar mencegah penyebaran virus. <br /> <br />Kondisi lockdown memang tidak mengenakan, namun selama vaksin belum ditemukan, gerak masyarakat dibatasi, hingga WHO menetapkan penggunaan masker sebagai pencegahan awal dari penyebaran virus corona. <br /> <br /> <br /> <br />
