KOMPAS.TV - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyayangkan keputusan Manajemen Pelaksana Program kartu Prakerja yang tak meloloskan sebagian besar ter-PHK yang masuk dalam daftar prioritas. <br /> <br />Menaker pun tak bisa berbuat banyak karena tak menaungi program kartu Pra-Kerja. <br /> <br />Kartu Prakerja mendapat sorotan DPR. <br /> <br />Pertanyaan muncul saat hanya sedikit korban PHK dalam white-list atau daftar prioritas, lolos sebagai peserta program. <br /> <br />Hal ini mengemuka saat 2 Anggota Komisi IX menuntut jawaban Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah dalam rapat kerja. <br /> <br />Namun, Menaker pun tak bisa berbuat banyak, meski sudah mengantongi alasan penolakan dari manajemen pelaksana Program Kartu Prakerja. <br /> <br />Sebelumnya, program pendanaan keterampilan ini juga dievaluasi oleh Badan Pusat Statistik. <br /> <br />Dalam survei BPS, sebanyak 66,47 persen responden peserta program masih dalam status bekerja walau tak sepenuhnya. <br /> <br />Meski demikian, sebagian besar hampir 90 persen responden mengakui bahwa program kartu prakerja mampu meningkatkan keterampilan kerja usai mengikuti program. <br /> <br />Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakeja, Denni Puspa Purbasari menyebutkan jika data kartu prakerja begerak dinamis. Adapun yang terdampak pandemi covid-19 ada kisaran 29 juta orang dimana sudah ada hampir 5 juta orang yang sudah tidak bekerja sama sekali. <br /> <br />
