BOGOR, KOMPAS.TV - Wali Kota Bogor Bima Arya membantah tudingan melakukan intervensi kepada Rizieq Shihab dan RS Ummi Bogor terkait perawatan Rizieq. <br /> <br />Bima Arya menegaskan, dirinya dan Satgas Covid-19 Bogor menghargai privasi pasien. <br /> <br />"Kalau ada opini bahwa satgas melakukan intervensi dan memaksa untuk membuka hasil medis, itu tidak benar. Kami memahami privasi pasien sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku. Dan saya Insha Allah selalu menghormati dan memuliakan ulama," ujar Bima Arya. <br /> <br />Tetapi ia menjelaskan pentingnya melaporkan hasil swab ke Satgas Covid-19 Bogor untuk mengetahui tren kasus positif Covid-19 khususnya di Bogor. <br /> <br />"Yang menjadi atensi kami, yang menjadi focus kami, yang menjadi ikhtiar kami, lebih kepada proses dan pelaporan, sekali lagi proses dan pelaporan. Ini penting, karena diatur semuanya oleh undang-undang dan aturan turunannya. Dapat dibayangkan apabila rumah sakit tidak berkoordinasi dengan satgas, dengan dinkes, dengan pemerintahan kota terkait dengan perkembangan pasien Covid-19," turu Bima Arya. <br /> <br />Adanya iktikad baik dari Manajemen Rumah Sakit Ummi Bogor dalam menjelaskan polemik tes usap Rizieq Shihab membuat satgas penanganan Covid-19 Kota Bogor mempertimbangkan untuk mencabut laporan di kepolisian. <br /> <br />
