LEMBATA, KOMPAS.TV - Pasca erupsi Gunung Ile Ape di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Bupati Lembata memantau langsung kondisi ribuan pengungsi di lokasi pengungsian. <br /> <br />Bupati meminta warga tenang dan tetap patuh protokol kesehatan. <br /> <br />Sebanyak 4.000 warga mengungsi akibat terdampak erupsi Gunung Ile Ape. <br /> <br />7 titik lokasi pengungsian di sekitar Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur disiapkan. <br /> <br />Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur memantau langsung kondisi pengungsi. <br /> <br />Bupati meminta agar warga tetap tenang selama di lokasi pengungsian. <br /> <br />Bupati juga berharap agar para pengungsi bisa tetap memperhatikan protokol kesehatan covid-19. <br /> <br />Sebelumnya, momen erupsi Gunung Ile Ape pada hari Minggu (29/11) kemarin sempat direkam warga sekitar lereng gunung Ile Ape dan sekitar Kota Lembata memperlihatkan tingginya kolom abu, pada Minggu pagi. <br /> <br />Tampak warga berlarian menyelamatkan diri saat erupsi terjadi. <br /> <br />Erupsi kali ini lebih besar dari erupsi sebelumnya yang terjadi pada hari Jumat (27/11) lalu. <br /> <br />Erupsi Gunung Ile Ape atau Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur terjadi sekitar pukul 09.00 WITA. <br /> <br />Erupsi kali ini mengeluarkan abu vulkanik yang sangat tebal disertai material batu dan menghujani permukiman warga. <br /> <br />