BOGOR, KOMPAS.TV - Polres Kota Bogor memeriksa jajaran direktur Rumah Sakit Ummi Kota Bogor, terkait dugaan menghalangi penanganan wabah penyakit menular. <br /> <br />Kasus tes usap Rizieq Shihab menjadi pemicu utama proses hukum terhadap rumah sakit tersebut. <br /> <br />Pemeriksaan terhadap petinggi Rumah Sakit Ummi dijadwalkan berlangsung pada pukul sembilan pagi. <br /> <br />Namun pihak rumah sakit baru tiba di kepolisian sekitar pukul satu siang. <br /> <br />Setidaknya, ada 4 orang jajaran Direktur RS Ummi yang dipanggil Polres Kota Bogor. Tenaga kesehatan dan staf manajemen yang diduga melayani Rizieq Shihab ketika dirawat pun turut masuk dalam daftar pemanggilan. <br /> <br />Sebelumnya, Satgas Covid-19 Kota Bogor melaporkan pihak Rumah Sakit Ummi ke kepolisian, karena diduga menghalangi proses penanganan covid-19 terhadap Rizieq Shihab. <br /> <br />Kepolisian daerah Jawa Barat memastikan akan menindaklanjuti laporan terhadap Rumah Sakit Ummi Bogor yang diduga menutupi data hasil pemeriksaan dan penanganan rizieq shihab, meski satgas penanganan covid-19 Kota Bogor mencabut laporannya. <br /> <br />Kapolda Jawa Barat, irjen Ahmad Dofiri menyebut, kasus tersebut merupakan delik pidana Murni, yang didasarkan pada undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. <br /> <br />Sebagai langkah awal, 10 orang akan dimintai keterangan hari ini di Polres Kota Bogor. <br /> <br />Selain Rumah Sakit Ummi, Polres Kota Bogor juga memanggil pihak Medical Emergency Rescue Committe atau MERC. <br /> <br />Selain petinggi MERC, polisi juga memanggil dua dokter pribadi Rizieq Shihab dari lembaga tersebut. <br /> <br />Ketua Presidium MERC, Sarbini Murad, menegaskan hasil tes usap sepenuhnya adalah hak keluarga. Menurutnya, MERC sudah melakukan prosedur tes sesuai kode etik kedokteran. <br /> <br />Polresta Bogor turut memanggil dua dokter pribadi Rizieq Shihab dari MERC. <br /> <br /> <br />
