JEMBER, KOMPAS.TV Angka kematian pasien terpapar virus corona di Jember, Jawa Timur, mencapai 122 orang per 2 Desember 2020. Tingginya angka kematian disebabkan oleh keterlambatan penanganan akibat kurang disiplinnya masyarakat menyikapi kondisi dan gejala pasien, serta adanya stigma masyarakat jika masuk rumah sakit akan divonis positif Covid-19. <br /> <br />Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Jember, Gatot Triyono, dalam jumpa pers yang digelar secara virtual melalui zoom oleh Dinas Komunikasi Dan Informasi Pemerintah Kabupaten Jember, pada Rabu malam. <br /> <br />Rilis ini menyikapi rendahnya tingkat disiplin masyarakat dalam penanganan pasien diduga terpapar virus corona. Selain itu, adanya stigma di masyarakat jika dilakukan perawatan di rumah sakit akan divonis positif Covid-19. <br /> <br />Menurut Gatot Triyono, hal ini kemudian menjadi penyebab munculnya keterlambatan dalam penanganan pasien sehingga menyebabkan kondisi buruk yang berakibat kematian. <br /> <br />Dari data sebaran Covid-19 per tanggal 2 Desember 2020, tercatat ada kasus positif baru sebanyak 89 orang, meninggal baru 5 orang, pasien sembuh baru 123 orang, dan 496 orang masih dalam perawatan. <br /> <br />Pemerintah berharap masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona. <br /> <br /> <br /> <br />#AngkaKematianTinggi #PasienCovid-19Meningkat #PatuhProtokolKesehatan <br /> <br />