JAKARTA, KOMPAS.TV - Perwakilan keluarga dari 6 jenazah anggota FPI yang tewas yang ditembak polisi, mendatangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk menjemput jenazah, pada Selasa dini hari tadi. Upaya ini diawarnai adu mulut. <br /> <br />Kuasa hukum Front Pembela Islam atau FPI, terlibat adu mulut dengan anggota kepolisian yang berjaga. Sebab tujuan kedatangan mereka untuk mengambil jenazah ditolak. <br /> <br />Meski sempat diwarnai adu mulut, kuasa hukum FPI dan perwakilan keluarga akhirnya pulang kembali tanpa membawa pulang jenazah. <br /> <br />Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran menjelaskan, polisi melakukan penyelidikan setelah mendapat informasi adanya rencana pengerahan massa mengawal Rizieq Shihab terkait pemeriksaan, Senin kemarin. <br /> <br />Informasi tersebut kemudian diselidiki. Polisi kemudian membuntuti kendaraan pengikut Rizieq di tol Jakarta-Cikampek. <br /> <br />Namun upaya polisi mendapat perlawanan. <br /> <br />Pengikut Rizieq melawan polisi dengan senjata api dan senjata tajam, sehingga polisi menembak mati 6 dari 10 pengikut pemimpin FPI tersebut. <br /> <br />FPI membenarkan enam orang yang meninggal di tol Jakarta-Cikampek adalah anggotanya, yang sedang mengawal rombongan Rizieq Shihab keluar dari wilayah Megamendung Bogor Jawa Barat, dengan 4 mobil. <br /> <br />Sekretaris Umum FPI, Munarman, mempertanyakan klaim polisi, tentang adanya kontak senjata, karena menurut munarwan, laskar FPI tidak diperbolehkan membawa senjata tajam dan senjata api saat mengawal Rizieq Shihab. <br /> <br /> <br />