JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, membentuk tim khusus, pasca-kasus tewasnya enam orang anggota FPI, di kawasan Karawang, Jawa Barat. <br /> <br />Tim khusus tersebut dibentuk untuk menyelidiki dan mengumpulkan bukti serta fakta dari sejumlah pihak. <br /> <br />Tim khusus yang diketuai oleh komisioner Komnas HAM, Muhammad Choirul Anam, mengaku telah mendatangi pihak Front Pembela Islam, sejak sore kemarin, <br /> <br />Untuk mengumpulkan informasi awal serta keterangan dari pihak Front Pembela Islam. <br /> <br />Selain meminta keterangan dari FPI, tim khusus juga berencana meminta keterangan dari Polda Metro Jaya hingga Jasa Marga terkait rekaman kamera pemantau. <br /> <br />Selain untuk menyelidiki dan mengumpulkan bukti serta fakta dari sejumlah pihak, pembentukan tim khusus tersebut diharapkan dapat menemukan titik terang mengenai kasus tewasnya enam orang anggota Laskar FPI. <br /> <br />Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendesak Presiden Joko Widodo membentuk tim independen untuk mengusut kasus tewasnya enam anggota FPI. <br /> <br />Tim independen ini diharapkan dapat mengusut kasus yang secara tuntas. <br /> <br />Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas, mengatakan pembentukan tim diharapkan akan melibatkan berbagai lembaga negara. Jadi tim gabungan ini dapat menginvestigasi secara objektif. <br /> <br />Sementara itu, Polri berjanji akan transparan dalam penyidikan insiden tewasnya enam anggota FPI. <br /> <br />Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono, menanggapi adanya pembentukan tim khusus komnas ham untuk mengusut insiden tersebut. <br /> <br />Polisi berjanji akan transparan membantu komnas HAM. <br /> <br />
