PALEMBANG, KOMPAS.TV - Tubuh mungilnya berdiri tegak, dadanya membusung sombong, seakan tahu dirinya menjadi pusat perhatian. Inilah ayam serama atau biasa juga disebut ayam sombong. <br /> <br />Ras ayam dari negeri jiran Malaysia ini sedang naik pamor di Palembang, Sumatera Selatan. Bentuk tubuhnya yang unik membuat para pencinta unggas hias terpesona, terlebih di masa pandemi covid-19 ini. <br /> <br />Terpikat dengan kesombongannya, Ron Andrian membudidaya ayam serama sejak tahun 2010. Kini, ia tengah merawat 50 ekor serama di rumahnya. <br /> <br />Perawatan ayam serama hampir sama seperti ayam hias lainnya yaitu rutin diberi pakan dan dimandikan. <br /> <br />Namun untuk keperluan kontes, ayam serama harus memiliki stamina yang baik. Ketika kontes, ayam tidak boleh turun dari meja dan dada harus tetap membusung. <br /> <br />Seekor anakan ayam serama dihargai mulai dari 350 ribu rupiah. Sementara ayam yang sudah dewasa sekitar 5 juta hingga 12 juta rupiah. <br /> <br />Bila telah terlatih dan kerap memenangi kontes, harga ayam serama bisa melambung. <br /> <br />Meski harganya relatif tinggi, keunikan ayam serama tetap mampu menyihir pencinta ayam hias. <br /> <br />Tidak adanya gelaran kontes selama pandemi covid-19, membuat harga ayam serama selama sedikit terganggu. <br /> <br />Para pencinta ayam serama berharap, pandemi segera berakhir agar mereka dapat kembali bersilaturahmi. <br /> <br /> <br />