SEMARANG, KOMPAS.TV - Berawal dari keprihatinan akan limbah plastik di lingkungan Ambarawa, Deasy warga Semarang mengolah plastik menjadi kerajinan tas, yang laris hingga ke Amerika Serikat. <br /> <br />Ini adalah produk UMKM. Usaha tas dari limbah plastik karya Deasy Astarina warga Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. <br /> <br />Dari rasa prihatin karena limbah plastik hanya menjadi sampah, timbul ide untuk memanfaatkan limbah plastik, atau tas kresek, untuk dibuat jadi kerajinan. <br /> <br />Sayang saat pandemi banyak pelaku UMKM kesusahan, padahal selama ini mereka mendukung perekonomian Indonesia. <br /> <br />Sebelum pandemi covid-19 produk Kreskros, telah menembus pasar di Singapura, dan Australia. <br /> <br />Tapi memasuki Juni 2020 penurunan penjualan berkurang hingga 80 persen. Tapi menyerah bukan pilihan. Deasy terus semangat dan bangkit. <br /> <br />Saat ini Kreskros sudah melakukan berbagai inovasi, dan terobosan, untuk kembali berkarya. <br /> <br />Olahan limbah plastik buatan deasy pun sudah berhasil menembus pasar hingga California, Amerika Serikat. <br /> <br />Produk-produk kreskros dijual dengan harga bervariasi, dari 85.000, hingga 2,4 juta. <br /> <br />Yang jelas, sebagai salah satu jagoan lokal, perajin dan pelaku UMKM seperti Deasy butuh bantuan anak negeri, agar makin eksis dan dagangannya laris manis. <br /> <br /> <br />
