JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia punya serangkaian pekerjaan memeriksa kembali temuannya di lapangan dalam kasus penembakan enam anggota FPI oleh polisi. <br /> <br />Memeriksa kamera pemantau yang telah diberi akses oleh Jasa Marga untuk memastikan rangkaian kejadian penembakan terjadi. <br /> <br />Dalam pemeriksaan di Komnas HAM, Jasa Marga telah memberi akses melihat kamera pemantau di sepanjang kejadian di jalan Tol Jakarta - Cikampek, meski ada kamera pemantau yang tak berfungsi normal. <br /> <br />Kamera pemantau dianggap jadi barang penting untuk melihat kronologis kejadian saat iring-iringan mobil Rizieq Shihab hingga awal mula kejadian penembakan. <br /> <br />Selain memeriksa kamera pemantau, sejumlah saksi, termasuk mengonfirmasi hasil otopsi jenazah 6 anggota FPI kembali dilakukan. <br /> <br />Sejumlah temuan Komnas HAM, menurut ketua tim penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam didapatkan segera setelah kejadian pada hari Senin dinihari, 7 Desember lalu. <br /> <br />Soal temuan Komnas HAM, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan terbuka untuk fakta-fakta lain yang ditemukan lembaga selain polisi. <br /> <br />Meski polisi sudah melakukan reka ulang kejadian pada Senin, 14 Desember lalu. <br /> <br />Kelengkapan penyelidikan penting untuk mereka ulang apa yang sebetulnya terjadi. <br /> <br />Mulai dari penguntitan polisi ke luar tol ke arah Karawang, hingga penembakan terhadap 6 orang anggota FPI. <br /> <br />Agar publik bisa jelas duduk perkaranya secara transparan, apalagi yang melibatkan aparat hukum dan tewasnya warga sipil. <br /> <br />
