JAKARTA, KOMPAS.TV - Polemik soal ujian SMP 250 Cipete Jakarta yang mencatut nama Anies dan Mega berakhir damai. <br /> <br />Guru Sukirno sebagai pembuat soal mengajukan permohonan maaf. <br /> <br />Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi akhirnya mengurungkan niat menempuh jalur hukum. <br /> <br />Kemarin, Guru SMP 250 pembuat soal Anies dan Mega, Sukirno mendatangi Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi untuk meminta maaf. <br /> <br />Sebelumnya, Sukirno sempat dihadirkan dalam rapat Komisi E DPRD DKI dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. <br /> <br />Dalam video pernyataan maafnya, Sukirno menyebut tidak ada motif apapun dalam membuat soal Anies di ejek Mega. <br /> <br />Sukirno menyebut dirinya khilaf dan hanya spontanitas. <br /> <br />Setelah mendapat permintaan maaf langsung dari guru SMP 250 Cipete, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi batal melaporkan Sukirno ke Polisi. <br /> <br />Namun Prasetyo menyebut, alasan Sukirno membuat soal yang menyebut nama Anies selalu diejek Mega tetap tidak dapat ditolerir. <br /> <br />Dikutip dari laman Kompas.com, Prasetyo menyebut bahwa dirinya sangat marah dan tidak terima apapun alasannya. <br /> <br />"Kemarin kami sangat marah sekali, apapun cerita dan alasannya saya ngga terima. Tapi ternyata jam 15.00 Ibu Kadis meminta dibukakan hati untuk permintaan maaf yang dilakukan secara terbuka," ungkap Prasetio. <br /> <br />
