KOMPAS.TV - Pada dasarnya ada 4 jenis tes yang digunakan untuk memeriksa infeksi covid-19. <br /> <br />Yang pertama dan paling banyak digunakan yakni tes cepat antibodi atau yang biasa disebut sebagai rapid test. <br /> <br />Tes ini mendeteksi antibodi covid-19, berupa immuno-globulin di dalam darah. <br /> <br />Maka dari itu, sampel yang diambil adalah darah dari ujung jari,dari pembuluh vena. <br /> <br />Jika hasil tes kita reaktif, itu artinya kita pernah terinfeksi covid-19, dalam 14 hari ke belakang karena antibodi baru terbentuk dalam 14 hari setelah kita terpapar virus. <br /> <br />Metode tes ini banyak digunakan karena hasilnya yang cepat, hanya 15 sampai 30 menit, dan harganya yang relatif murah mulai Rp 85.000 -Rp150.000 <br /> <br />Tapi, tes cepat antibodi ini, bukanlah alat diagnosis standar karena akurasinya yang rendah. <br /> <br />Tes serologi: memeriksa keberadaan antibodi berupa immunoglobulin covid-19 di dalam darah.Sampelnya pun sama-sama darah, tapi biasanya sampel darah untuk tes immunoassay diambil dari pembuluh vena di lengan. <br /> <br />Selanjutnya swab. <br /> <br />Tes swab antigen: jenis tes diagnostik yang bisa mendeteksi keberadaan virus di dalam tubuh, dari materi genetiknya. <br /> <br />Tes swab antigen dinilai lebih akurat daripada 2 jenis tes antibodi sebelumnya, karena dia bisa melihat apakah kita sedang terinfeksi covid-19, atau infeksi aktif. Bukan pernah terinfeksi. Harga tes antigen bervariasi, mulai 200 ribu hingga 600 ribu rupiah. <br /> <br />Tes swab PCR covid-19: Tes ini adalah metode yang hingga saat ini dinilai paling akurat dan jadi gold standard pemeriksaan covid-19 di seluruh dunia, karena melihat keberadaan virus dalam tubuh, di tingkat molekuler. <br /> <br />Sampel yang diambil untuk tes PCR adalah usap hidung dan nasofaring, atau batang tenggorok. <br /> <br /> <br />