Surprise Me!

Generasi Muda Kerap Jadi Incaran, BNPT Jelaskan Ragam Strategi yang Digunakan oleh Kelompok Teroris

2020-12-19 937 Dailymotion

KOMPAS.TV - Keberhasilan Tim Densus 88 meringkus 23 tersangka kasus terorisme menjadi bukti radikalisme dalam bentuk terror masih menjadi ancaman nyata. <br /> <br />Puluhan tersangka kasus terorisme ini, berhasil diringkus Tim Densus 88 dari Lampung dan dibawa ke Jakarta, 16 Desember lalu. <br /> <br />Dua diantara tersangka adalah petinggi Teroris Jamaah Islamiyah, Zulkarnaen dan Taufik Bulaga alias Upik Lawanga yang menjadi otak sejumlah serangan teror bom di tanah air, termasuk Bom Bali 1. <br /> <br />Polda Lampung dan Mabes Polri bahkan berhasil membongkar bungker yang diduga digunakan tersangka terorisme upik lawanga untuk memproduksi senjata api. <br /> <br />23 tahanan kasus terorisme titipan dari Mako Brimob Polda Lampung, lantas dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. <br /> <br />Menko Polhukam, Mahfud MD, menyatakan 23 tersangka teror yang ditangkap sudah memiliki persiapan untuk menebar teror. <br /> <br />Mahfud bahkan mengantongi data, adanya sekelompok anak muda yang dilatih untuk meneror orang penting. <br /> <br />Untuk meredam radikalisme, Mahfud MD mengingatkan pentingnya menguatkan persatuan. <br /> <br />Direktur Penegakan Hukum BNPT, Brigjen Eddy Harton menyebutkan jika kelompok teroris ini memiliki 3 strategi ada takwinul jamaah (pembentukan jamaah), takwinul quwwah (pembentukan kekuatan) dan istikhdamul quwwah (penggunaan kekuatan). <br /> <br />Takwinul jamaah (pembentukan jamaah) dengan cara merekrut dan membangun jamaah (pengikutnya) dimana generasi muda menjadi sasaran utama dari kelompok teroris. <br /> <br />Takwinul quwwah (pembentukan kekuatan) dengan cara membentuk markas serta pelatihan fisik dan militer. <br /> <br />Terakhir, istikhdamul quwwah (penggunaan kekuatan) ini seperti halnya 'eksekusi' <br /> <br />

Buy Now on CodeCanyon