YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang Pria asal kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta memanfaatkan waktu luangnya menciptakan sebuah karya lukisan dari limbah kayu yang sudah tak terpakai. <br /> <br />Usaha kuliner yang dijalani oleh Florentinus Sarjono harus tutup karena dampak pandemi covid-19. <br /> <br />Karena memiliki waktu luang dan hobby menggambar, Florentinus Sarjono mulai berkreasi untuk menciptakan sebuah karya lukis dari limbah kayu. <br /> <br />Belajar secara otodidak, Sarjono awalnya menggambar pada kanvas dan seiring berjalannya waktu kini terpikirkan memakai media kayu. <br /> <br />Hal ini dikarenakan banyak ditemukan limbah kayu yang tidak terpakai di daerah tempat tinggalnya Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul. <br /> <br />Setelah mendapatkan limbah kayu yang tidak terpakai, Sarjono langsung membersihkan serta menyusun sedemikian rupa menjadi media kayu untuk melukis. <br /> <br />Selanjutnya, Sirinya langsung membuat pola dan melukis sesuai dengan pesanan konsumen. <br /> <br />Sampai saat ini, Sarjono mampu membuat sebanyak tujuh hingga delapan lukisan setiap bulannya. Harganya sendiri juga berkisar Rp 500 ribu hingga jutaan rupiah tergantung kesulitan dan besar kecilnya media kayu. <br /> <br />Bahkan, karya lukisan di media kayu ini sudah mendapatkan pesanan dari seluruh wilayah Indonesia seperti Aceh, Jakarta, Surabaya dan Nusa Tenggara Timur. <br /> <br />Berkat kegigihannya ini, Sarjono membuktikan memanfaatkan waktu luang dengan kreatifitas tinggi dapat menghasilkan karya seni yang bernilai tinggi. <br /> <br />