PASURUAN, KOMPAS.TV - Dua hari pasca kerumuman massal dalam prosesi pemakaman Habib Hasan bin Muhamad Assegaf, Pemerintah kota Pasuruan, Jawa Timur melalui tim gugus tugas percepatan dan penanganan Covid-19 mulai bergerak melakukan tracing atau pelacakan. <br /> <br />Pada Selasa siang (29/12/2020) petugas mendatangi rumah duka di Jalan Jawa, Kelurahan Kebonsari Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan. <br /> <br />Meski sempat menolak, namun keluarga Almarhum akhirnya bersedia menjalani rapid tes antibodi. <br /> <br />Tes ini merupakan tes diagnostik cepat covid-19 yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antibodi dalam darah. <br /> <br />Sedikitnya, petugas menyiapkan 200 alat tes antibodi yang akan diperuntukkan bagi keluarga dan kerabat. <br /> <br />Hasil tes ini akan diketahui dalam dua pekan kedepan. <br /> <br />Sembari menunggu hasil tes keluar, keluarga yang menjalani tes antibodi tidak diperkenankan keluar rumah atau berinteraksi dengan dunia luar. <br /> <br />Langkah ini dilakukan guna mencegah penyebaran virus covid-19. <br /> <br />Diketahui, ribuan pelayat mengiringi pemakaman Habib Hasan bin Muhammad bin Hud Assegaf minggu kemarin. <br /> <br />Kejadian ini dinilai melanggar protokol kesehatan karena melibatkan ribuan massa yang berkerumun. <br /> <br />Meski tim gugus tugas covid-19 kota Pasuruan hadir memantau proses pemakaman, namun mereka tidak bisa berbuat banyak mengingat kalah jumlah dari para pelayat. <br /> <br />
