JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam hitungan hari, Indonesia, dunia akan meninggalkan tahun kelam. Katanya lupakan resesi, fokus ke pemulihan. Memangnya punya modal apa??? Jangan keburu pesimistis. Jawabannya jelas: melimpah. <br /> <br />Mulai dari suku bunga acuan Bank Indonesia di level rendah sepanjang sejarah. Inflasi terkendali, tidak ada lonjakan harga pangan yang tak masuk akal saat daya beli lemah. <br /> <br />Apalagi??? Undang-undang cipta kerja yang pro ke dunia usaha, kehadiran vaksin dan akan didistribusikan pada Januari. Lalu sovereign wealth fund atau lembaga pengelola investasi yang akan lahir di Februari 2021. <br /> <br />Modal pemulihan ekonomi Indonesia bisa dibilang nyaris sempurna. <br /> <br />Bahasa ekonomi teknisnya: bursa sudah lari kemana-mana, tetapi "main street" yaitu sektor riil-nya seakan maju mundur saja, wait and see bahkan diam. <br /> <br />Krisis kepercayaan diri adalah wajah dunia usaha saat ini. Lima modal pemulihan ekonomi akan mubadzir, jika sektor riil enggan bergerak. <br /> <br />Inilah sumber tantangan pemulihan ekonomi yang terpuruk akibat badai pandemi Covid-19. Bagaimana cara memulihkan keyakinan sektor bisnis agar kembali bergerak? <br /> <br />21 sektor strategis akan menjadi prioritas dibuka bertahap dan diharapkan semakin memberi kontribusi ke pertumbuhan ekonomi. Masalah lain muncul, modalnya dari mana? apakah perbankan mau menebar kredit saat masa serba sulit? <br /> <br />Untuk mengulasnya, Business Talk menghadirkan narasumber utama: Anung Herlianto , Direktur Eksekutif/Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan. <br /> <br />Kemudian Tony Wenas Presiden Direktur Freeport Indonesia. Dan Andry Asmoro Kepala Ekonom Bank Mandiri.(*) <br /> <br />