JAKARTA, KOMPAS.TV Kenaikan harga kedelai berdampak parah terhadap masyarakat di Indonesia. <br /> <br />Pasalnya, kedelai merupakan bahan dasar makanan yang cukup populer di berbagai kalangan masyarakat Indonesia. <br /> <br />Produk dari kedelai dapat kerap dijumpai dalam makanan sehari-hari, seperti tahu, tempe dan susu kedelai. <br /> <br />Salah seorang pengrajin Tempe di kawasan Kebun Jeruk, Koyo mengaku, dirinya terpaksa harus mogok produksi lantaran harga kedelai yang cukup tinggi. <br /> <br />"Mulai produksi lagi setelah libur 3 hari, karena harga kedelai yang semakin tinggi. <br /> <br />Ia berharap, pemerintah dapat mengendalikan harga kedelai, supaya ia tetap bisa produksi tahu tempe. <br /> <br />"Semoga dengan mogoknya ini, pemerintah memperhatikan pengrajin tahu tempe, agar menstabilkan harga kedelai, menjadi 72 (Rp.7200). <br /> <br />Meski demikian, hari ini (3/1), dirinya sudah mulai beroperasi kembali dengan mencoba strategi baru. <br /> <br />"Kalau tahu/tempe, saya kurangi ukurannya, kalau harganya nggak, nanti pelanggannya lari" ungkapnya. <br /> <br />Sebelumnya, harga bahan baku kedelai mengalami peningkatan, dari Rp. 7.200 menjadi Rp. 9.200 per kilo gramnya. <br /> <br />
