Surprise Me!

GeNose C19 Alat Pendeteksi Covid-19 Menuju Produksi Massal

2021-01-09 29,541 Dailymotion

JAKARTA, KOMPAS.TV - GeNose C19, alat deteksi virus korona baru buatan Universitas Gadjah Mada, menjanjikan harapan bahwa screening atau penapisan Covid-19 di Indonesia bisa dilakukan dengan murah dan cepat. <br /> <br />Saat ini, GeNose C19 menunggu rekomendasi untuk dibuat secara massal. <br /> <br />Apresiasi terhadap produk karya anak bangsa ini mengemuka saat Menristek Bambang Brojonegoro menyerahkan GeNose C19 kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan, Muhadjir Efendi, di Jakarta, Kamis. <br /> <br />GeNose C19 buatan UGM diklaim mampu mendeteksi virus korona baru dengan cepat dan biaya sangat murah. <br /> <br />GeNose C19 bukan alat diagnosis, melainkan alat screening atau penapisan yang termasuk kategori tes cepat atau rapid test. <br /> <br />GeNose C19 bekerja dengan cara mengambil sampel dari embusan nafas yang kemudian diolah menggunakan teknologi kecerdasan buatan. <br /> <br />GeNose C19 memiliki sejumlah kelebihan. <br /> <br />Biaya penapisan menggunakan GeNose C19 sangat murah, berkisar Rp 15-25 ribu, durasi tes singkat hanya sekitar 3 menit. <br /> <br />Selain itu, berbeda dengan tes usap, pengambilan sampel GeNose C19 jauh lebih nyaman dan tidak menyakitkan. <br /> <br />Kelebihan lain, GeNose C19 tidak memerlukan reagen. <br /> <br />Meskipun mampu mendeteksi individu yang positif Covid-19 dengan akurasi 92 persen, GeNose C19 masih memiliki kekurangan dalam hal mendeteksi individu yang negatif Covid-19. <br /> <br />Akurasi GeNose C19 94 persen di bawah syarat WHO sebesar lebih dari 97 persen. <br /> <br />Namun demikian, GeNose C19 merupakan karya anak bangsa yang menjanjikan dan mampu menjawab tantangan pandemi yang belum terkendali. <br /> <br />Kelebihannya sebagai alat penapisan berguna untuk melacak mengisolasi dan mencegah penyebaran Covid-19. <br /> <br />Untuk membahasnya, simak dialog bersama Ketua Tim Pengembang GeNose C19 UGM Yogyakarta, Profesor Kuwat Triyana, dan Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, Ali Ghufron Mukti. <br /> <br />

Buy Now on CodeCanyon