Surprise Me!

Pengamat Penerbangan Jelaskan Soal Sinyal ELT Milik Sriwijaya Air yang Diduga Tidak Memancar

2021-01-09 647 Dailymotion

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat penerbangan Gerry Soejatman menyebutkan, sebuah pesawat jatuh penyebabnya tidak selalu sama. <br /> <br />"Penyebab jatuh bisa berbeda-beda," kata Gerry saat diwawancara "Breaking News" Kompas TV, Sabtu (9/1/2021). <br /> <br />Namun setidaknya, kata Gerry, ada tiga sebab. Pertama karena cuaca, kedua karena disorientasi kru dan ketiga karena kesalahan teknis. <br /> <br />Gerry juga menyebutkan, usia pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 sekitar 26 tahun. "Rata-rata masih baik,"katanya. <br /> <br />Sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air SJY-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak, Sabtu (9/1/2020). <br /> <br />Badan SAR Nasional (Basarnas) membenarkan pesawat hilang kontak sekitar pukul 14.55 dan jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, 3 mil dari Tanjungkait, Tangerang, Banten. <br /> <br />Gerry Soejatman juga menilai emergency location transmitter (ELT) menjadi salah satu persyaratan sebelum pesawat layak terbang. <br /> <br />Pasalnya, ELT ini memberikan lokasi jika pesawat dalam keadaan bahaya. Termasuk saat pesawat jatuh. <br /> <br />Sinyal ELT ini jugalah yang menjadi acuan tim SAR untuk melakukan pencarian jika pesawat jatuh di laut dan untuk menemukan puing pesawat serta korban. <br /> <br />Selain itu, dari sinyal ELT tim pencari dapat menetukan gambaran lokasi yang menjadi daerah prioritas pencaran. Seperti arus ombak serta ke dalaman laut. <br /> <br />

Buy Now on CodeCanyon