PAREPARE, KOMPAS.TV Tingginya harga cabai di pasaran, membuat sejumlah warga di kota Parepare, Sulawesi Selatan, berinovasi. <br /> <br />Mereka memanfaatkan pekarangan dengan menanam cabai. <br /> <br />Media tanam yang digunakan adalah plastik bekas sebagai pengganti pot. <br /> <br />Salah satunya adalah Rosdiana, warga kelurahan Galung Maloang, Kecamatan Bacukiki, kota Parepare, Sulawesi Selatan. <br /> <br />Di tengah mahalnya harga cabai, mendorongnya untuk menanam cabai sendiri. <br /> <br />Hasilnya berbagai jenis cabai pun ia tanam, misalnya cabai merah besar, cabai kecil hingga ada cabai kecil berwarna hitam. <br /> <br />Menurutnya daripada menanam tanaman hias, lebih baik menanam cabai, atau sayuran agar hasilnya bisa dipetik dan dimasak. <br /> <br />Di kota Parepare harga cabai masih tinggi, Minggu (10/01/2021). <br /> <br />Harga cabai merah keriting misalnya mengalami kenaikan dari Rp 30 ribu sekarang menjadi Rp 35 ribu per-kilogram. <br /> <br />Sedangkan harga cabai kecil, dari Rp 45 ribu menjadi Rp 70 ribu, <br /> <br />Meski begitu warga tetap bersyukur, karena pekarangan rumah mereka kini terisi tanaman cabai, yang sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. <br /> <br /> <br />