KOMPAS.TV - Seiring dengan pencarian korban, pencarian bagian dari kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182, hingga hari ke-6, masih terus dilakukan. <br /> <br />Pasca temuan FDR kini regu penyelam dibantu peralatan riset dari Kapal Baruna Jaya berupaya menemukan cockpit voice recorder atau data rekaman suara di kokpit. <br /> <br />Bagian dari kotak hitam pesawat Sriwijaya Air ditemukan Tim Kopaskal Armada I TNI Angkatan Udara pada Selasa (13/01) sore. <br /> <br />Kotak hitam ini dibawa oleh Kapal Sea Rider milik Kopaskal ke terminal JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara. <br /> <br />Bagian dari kotak hitam pesawat Sriwijaya Air adalah flight data recorder atau FDR berisi data penerbangan seperti arah, kecepatan dan ketinggian pesawat. <br /> <br />Sembari menunggu pencarian, tim KNKT telah mulai mengunduh data dari flight data recorder atau perekam data penerbangan. Rekaman penting itu diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. <br /> <br />Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo mengatakan, pengunduhan data dari FDR mulai dilakukan dengan mengambil atau mengeluarkan unit memori. <br /> <br />Kotak hitam atau Black box menjadi salah satu kunci untuk mengungkap penyebab insiden kecelakaan pesawat, termasuk jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 diperairan Kepulauan Seribu. <br /> <br />Tim Gabungan Basarnas masih mencari satu bagian penting dalam kotak hitam yakni cockpit voice recorder atau perekam suara kokpit. <br /> <br />Kotak hitam terdiri dari dua alat perekam yakni perekam data penerbangan, Flight Data Recorder (FDR) yang merekam data-data penerbangan serta perekam suara di kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merekam data-data percakapan pilot dan kopilot. <br /> <br />