MAMUJU, KOMPAS.TV - Memasuki hari kedua pasca gempa bermagnitudo 6,2 yang mengguncang Sulawesi Barat, listrik di sejumlah titik tampak sudah mulai menyala. <br /> <br />Pantauan Tim Kompas TV, salah satu posko pengungsian di Stadion Manakara Mamuju, tampak sudah mulai diterangi dengan listrik. <br /> <br />Lampu-lampu jalanan pun sudah menyala. <br /> <br />Hal ini berbeda dengan kondisi satu hari sebelumnya, dimana para pengungsi harus membawa jenset pribadi untuk penerangan. <br /> <br />Hal ini juga sesuai dengah perintah Kepala BNPB, Doni Monardo yang menyebut telah berkoordinasi dengan tiga lembaga dan kementerian terkait untuk menunjang kebutuhan para pengungsi. <br /> <br />Di antaranya PLN, Menkominfo dan Pertamina. <br /> <br />Di lokasi lain di Mamuju, warga Kecamatan Mamuju, Sulawesi Barat yang terdampak gempa bergotong royong membangun tenda pengungsian di selasar RSUD Kabupaten Mamuju. <br /> <br />Di malam ketiga pasca gempa, pengungsi mengaku belum menerima bantuan dari pemerintah. <br /> <br />Secara mandiri, warga Kelurahan Rimuku, Binanga, Karema, Kecamatan Mamuju juga membangun dapur umum untuk 263 warga yang mengungsi di halaman RSUD Mamuju. <br /> <br />Warga juga ikut iuran menyiapkan persediaan bahan makanan, dibantu LSM setempat dan organisasi mahasiswa. <br /> <br />Sementara itu, di Kabupaten Majene, ratusan pengungsi masih bertahan di Sport Center Majene. <br /> <br />Di pengungsian ini, para pengungsi terpaksa menggunakan lilin dan senter sebagai alat penerangan karena aliran listrik belum menyala. <br /> <br />Sejumlah pengungsi juga mulai terserang penyakit. <br /> <br /> <br /> <br />