MAMUJU, KOMPAS.TV - Pasca gempa Sulawesi Barat bermagnitudo 6,2 ribuat warga masih berada di titik-titik pengungsian. <br /> <br />Ini adalah kondisi pada Minggu (17/01) malam, para pengungsi yang berada di rumah jabatan Gubernur Sulawesi Barat. <br /> <br />Mereka masih membutuhkan bantuan untuk sehari-hari, seperti makanan, pakaian, obat-obatan, dan air bersih. <br /> <br />Rumah jabatan Gubernur Sulawesi Barat menjadi salah satu titik pengungsian di Kabupaten Mamuju, Kabupaten yang terparah terdampak gempa bermagnitufo 6,2. <br /> <br />Hingga Minggu (17/01) malam belum ada bantuan dari pemerintah setempat yang datang, bantuan yang sudah tiba adalah bantuan dari TNI Angkatan Laut. <br /> <br />Sedangkan pada Minggu (17/01) siang, sejumlah korban gempa di Mamuju memprotes kewajiban membawa Kartu Keluarga untuk mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial. <br /> <br />Warga protes karena mayoritaas dari mereka kehilangan Kartu Keluarga saat gempa terjadi. <br /> <br />Protes sejumlah korban gempa ini terjadi di depan Kantor Dinas Sosial Kabupaten Mamuju. <br /> <br />Dinas Sosial Kabupaten Mamuju mewajibkan korban yang ingin mendapatkan bantuan sembako, memperlihatkan KK agar bantuan tepat sasaran. <br /> <br />Namun setelah protes datang, Dinas sosial akan meninjau kembali kebijakan syarat tersebut. <br /> <br />Selain itu, salah satu lokasi pencarian korban gempa adalah Rumah Sakit Mamuju. <br /> <br />Tim SAR menerima laporan tentang tiga warga yang hilang di sekitar lokasi. <br /> <br />Anjing pelacak dilibatkan untuk mencari jejak korban yang sebelum gempa ada di lantai 3 rumah sakit. <br /> <br />Sebelumnya, empat korban ditemukan tim SAR tewas di antara reruntuhan Rumah Sakit Mitra Manakarra. <br /> <br />Terkait perkembangan data terbaru korban gempa Sulawesi Barat, Kabasarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito menyatakan korban meninggal akibat gempa per malam ini (17/01) mencapai 78 orang. <br /> <br />