JAKARTA, KOMPAS.TV - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) meminta, agar kenaikan tarif tol termasuk Trans-Jawa untuk dipertimbangkan. <br /> <br />Pasalnya angkutan barang saat ini bahkan lebih memilih menggunakan ruas non tol karena biaya yang lebih murah. <br /> <br />Selain itu, kenyamanan melewati ruas jalan tol seperti Japek dan JORR dinilai perlu ditingkatkan. <br /> <br />Sementara itu, ecara serentak tarif 8 ruas tol bebas hambatan resmi naik pada hari Minggu 17 Januari lalu, termasuk tol Trans-Jawa. <br /> <br />Secara rinci, kenaikan tol tarif mulai dari ruas JORR, Cipularang, Padaleunyi Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Semarang A, B, C dan Surabaya-Gempo. <br /> <br />Kenaiikan tarif tol baru berdasarkan keputusan menteri, pekerjaan umum dan perumahan rakyat. <br /> <br />Kenaikan tarif tol disebut guna menjamin para Badan Usaha Jalan Tol, BUJT untuk meningkatkan pelayanan dan sebagai wujud kepastian pengembalian investasi. <br /> <br />Naiknya tarif tol dikeluhkan pengguna jalan tol. Masyarakat mengaku keberatan, dengan penyesuaian tarif tol baru. <br /> <br />Beberapa pengguna jalan tol bahkan mengaku tidak tahu adanya kebijakan penyesuaian tarif. <br /> <br /> <br /> <br />
