PROBOLINGGO, KOMPAS.TV - Seorang kepala desa di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur menolak tes rapid antigen, yang akan dilakukan oleh tim satgas covid-19 Kabupaten setempat kepada warganya. Penolakan disampaikan melalui rekaman video, yang kemudian beredar luas di grup whatsapp. <br /> <br />Dalam rekaman video itu terlihat Muhammad Saleh, Kepala Desa Banjarsawah Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo menyatakan menolak tes rapid antigen. <br /> <br />Selain berisi penolakan tes rapid antigen, kepala desa meminta warganya segera melapor jika didatangi tim medis satgas covid-19. Namun dalam video itu, kepala desa berpesan agar warga mematuhi protokol kesehatan, utamanya mengenakan masker. <br /> <br />Video yang direkam pada Jumat (15/01) lalu menyebar luas di grup whatsapp sehingga menuai pro-kontra. Setelah diklarifikasi oleh satgas covid-19, kepala desa menyebut ada kesalahan penyampaian dalam unggahan video tersebut. <br /> <br />Muhamad Saleh mengaku video itu dibuat semata-mata untuk mengurangi keresahan warganya yang takut di tes rapid antigen. Pada akhirnya perangkat desa termasuk Kades bersedia dites rapid antigen agar dicontoh warganya. <br /> <br />Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Tegalsiwalan, Aad Kardono mengatakan tim satgas covid-19 menilai bahwa sikap yang dilakukan kades tersebut merupakan bentuk kepatuhan terhadap pimpinan. Karena selama ini memang tidak ada petunjuk bahwa satgas covid-19 tingkat kecamatan akan menggelar tes rapid antigen massal di perkampungan. <br /> <br />Tes rapid antigen di kabupaten memang digencarkan sejak awal tahun 2021, karena kasus covid-19 terus melonjak. <br /> <br />Hingga Minggu (17/01) ada 2515 warga terkonfirmasi positif covid-19. Dari jumlah itu, 284 pasien masih dirawat, 2109 pasien dinyatakan sembuh dan 122 kasus berakhir dengan kematian. <br /> <br /> <br /> <br />#KepalaDesa #TesRapidAntigen #Covid-19 <br /> <br />
