JAKARTA, KOMPAS.TV - Hujan dengan intensitas tinggi berhari-hari, memicu banjir besar di sejumlah daerah. <br /> <br />Di Kalimantan Selatan, lebih dari 200.000 warga, terdampak banjir di 10 kabupaten kota. <br /> <br />Pemprov Kalimantan Selatan dan tim SAR, terus menyisir wilayah terdampak, untuk menyalurkan bantuan. <br /> <br />Sehari sebelumnya, saat melihat langsung dampak banjir di Banjarmasin, Presiden Joko Widodo menyebut banjir di Kalsel adalah bencana terbesar. <br /> <br />Setelah bencana banjir tahun 2006, Walhi menilai wilayah Kalimantan Selatan, kini berada di ambang darurat bencana lingkungan. <br /> <br />Selain intensitas hujan yang tinggi, direktur Walhi Kalimantan Selatan Kisworo Dwi Cahyono, menyebut bencana banjir Kalsel tahun ini, diperparah operasi tambang dan perkebunan skala besar, yang mengurangi luas hutan. <br /> <br />Di Halmahera Utara, banjir bandang menerjang dan merendam rumah warga di sekitar 7 kecamatan, mulai 15 Januari lalu. <br /> <br />Selain itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini, langsung memantau dampak banjir dan menyerahkan bantuan. <br /> <br />Di Jember Jawa Timur, hujan lebat sejak Selasa dini hari, memicu banjir kembali naik setinggi satu meter. <br /> <br />Tim SAR menyusuri ratusan rumah warga yang terendam, dan mengevakuasi korban ke lokasi pengungsian. <br /> <br />Di Jawa Tengah, banjir merendam pemukiman warga di enam keluarahan Kabupaten Pekalongan. <br /> <br />Warga yang terdampak, memilih mengungsi ke sejumlah gedung yang aman. <br /> <br />Cuaca buruk dan potensi bencana diungkap Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG 15 Januari lalu. <br /> <br />Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, curah hujan ekstrim diperkirakan mencapai puncaknya di bulan Januari hingga Februari. <br /> <br />Selain banjir, bencana longsor juga menimpa dan menelan korban di Manado Sulawesi Utara. <br /> <br />Di Sumedang Jawa Barat, 40 korban tewas akibat longsor telah ditemukan, sekaligus menutup operasi pencarian dan pertolongan tim gabungan. <br /> <br /> <br />
